Jumat, 24 Januari 2020

Sistem Organisasi

1. Pengertisan Organisasi
Menurut Schein organisasi adalah sebuah koordinasi rasional kegiatan oleh sejumlah orang guna meraih tujuan dengan melalui pembagian pekerjaan serta fungsi melalui hirarki otoritas dan juga tanggungjawab. Karakterisitik dari organisasi menurut Schein antara lain : mempunyai tujuan organisasi, struktur organisasi, saling berhubungan guna mengkoordinasikan aktivitas yang terjadi di dalamnya.
Adanya organisasi terbentuk karena dipengaruhi aspek-aspek seperti penyatuan visi dan misi serta mempunyai tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi dari sekelompok orang tersebut terhadap lingkungan masyarakat. Organisasi yang dianggap baik merupakan sebuah organisasi yang diakui keberadaannya, hal ini karena organisasi tersebut memberikan kontribusi misalnya : pengambilan sumber daya manusia sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Syarat terbentuknya organisasi yaitu adanya struktur organisasi. Terdapat kedudukan yang jelas dari masing-masing anggota yang terkait dalam organisasi tersebut. Syarat dalam membangun organisasi ialah pembagian kerja yang jelas bagi masing-masing anggotanya. Berikut ini syarat-syarat terbentuknya sistem organisasi :
a. Visi dan misi.
b. Adanya tujuan yang jelas.
c. Terdapat struktur organisasi yang terarah.
d. Adanya pembagian kerja yang jelas bagi masing-masing anggota.
e. Waktu serta subjek dalam partisipasi hendaknya relevan.
f. Mempunyai kemampuan dalam berpartisipasi serta untuk melakukan komunikasi timbal balik.
g. Dapat melaksanakan peran yang sesuai dengan suatu persyaratan yang sebelumnya sudah ditentukan.
h. Terdapat kegiatan yang didasari kepada kebebasan dalam kelompok. 

2.Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi menurut salah satu pakar ahli yaitu Simon bahwa pada tugas guna mewujudkan sasaran organisasi tersebut berada pada masing-masing orang yang ada pada tingkat paling bawah di struktur organisasi. Demikian juga bagi seseorang yang paling bawah di struktur organisasi tersebut tidak boleh diabaikan, hal ini karena mereka merupakan anggota level bawah yang dapat menentukan tentang keberlangsungan hidup serta untuk tercapainya tujuan organisasi. 
Tujuan organisasi mempunyai pengaruh dalam mengembangkan organisasi baik itu untuk perekrutan anggota, serta pencapaian apa yang ingin dicapai dalam berjalannya organisasi. Tujuan organisasi tersebut antara lain : 
a. Untuk mengatasi terbatasnya kemandirian, kemampuan, serta sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai sebuah tujuan.
b. Tempat untuk mencapai tujuan dengan efisien serta selektif karena dilakukan secara bersama-sama.
c. Tempat dalam mendapatkan pembagian kerja dan jabatan.
d. Tempat untuk mencari keuntungan dan pendapatan bersama-sama.
e. Tempat untuk mengelola lingkungan secara bersama-sama.
f. Tempat untuk mendapatkan penghargaan.
g. Tempat mendapatkan pengawasan dan kekuasaan.
h. Tempat untuk menambat pergaulan serta memanfaatkan adanya waktu luang.

3. Teori Organisasi 
A. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik merupakan suatu teori yang mempunyai konsep organisasi mulai sejak tahun 1800 yang menjelaskan bahwa organisasi sebagai struktur organisasi yaitu hubungan, tujuan-tujuan, kekuasaan-kekuasaan, kegiatan-kegiatan, peranan-peranan, komunikasi, serta faktor-faktor yang lainnya ketika orang bekerja sama. Teori organisasi klasik sangat tersentralisasi serta memiliki tugas yang terspesialisasi dan adanya pemberian petunjuk mekanistik struktural yang kaku serta cenderung tidak kreatif yang telah 
digambarkan oleh para anggota teoritisi. Teori organisasi klasik disebut dengan teori tradisional. Teori organisasi klasik berkembang dalam 3 jenis, antara lain :
  • Teori Administrasi, yaitu merupakan teori dikembangkan dari Lyndall Urwick dan Henry Fayol yang berasal dari Eropa serta Reliey dan Mooeny dari Amerika.
  • Teori Birokrasi, yaitu merupakan teori yang dikemukakan oleh Max Weber yang terdapat dalam buku berjudul "The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism".
  • Manajemen Ilmiah, yaitu merupakan teori yang dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1900. 
B. Teori Organisasi Neoklasik
Teori organisasi neoklasik merupakan suatu teori yang memperhatikan pada pentingnya aspek psikologis serta sosial, baik itu sebagai suatu individu dan kelompok pada lingkungan kerja. Teori organisasi neoklasik merupakan teori hubungan manusia. Dalam pembagian kerja, diperlukan adanya beberapa hal-hal berikut, antara lain :
  • Partisipasi, melibatkan setiap individu dalam proses pengambilan sebuah keputusan.
  • Perluasan Kerja, kebalikan dari pola spesialisasi.
  • Manajemen bottom-up, memberikan kesempatan kepada para junior guna ikut serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen tingkat puncak
 C. Teori Organisasi Modern
Teori organisasi modern merupakan suatu teori yang mempunyai sifat terbuka dimana semua unsur-unsur organisasi satu kesatuan yang saling ketergantungan satu sama lain. Teori organisasi modern dikembangkan oleh Herbert Simon yang ditandai dan juga dimulai pada saat berakhirnya gerakan contingency. Teori organisasi modern disebut sebagai analisa sistem pada organisasi yaitu aliran ketiga terbesar yang ada dalam teori organisasi serta manajemen. Sistem terbuka yang dikembangkan oleh Katz dan Robert kahn yang terdapat dalam bukunya berjudul "the social psychology of organization" yang menjabarkan tentang keunggulan sistem terbuka. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar